Radar Edukasi- UIN Sunan Kalijaga merupakan Kampus hasil transformasi dari yang dulunya UII, STAIN, dan juga IAIN sekarang menjadi Universitas Islam Negeri atau UIN. Walaupun sudah bertransformasi, masyarakat masih saja memandang UIN sebagai sebuah Kampus yang sangat kental dengan agama Islam.
Kesempitan sudut pandang yang digunakan oleh masyarakat tersebut yang perlu diperbaiki di sini. Bukan berarti UIN di dalamnya hanya identik dengan hal yang berbau agama. Banyak juga fakta- fakta menarik terkait Kampus Putih, yakni sebutan lain untuk UIN Sunan Kalijaga yang terletak di Jalan Marsda Adisucipto, Yogyakarta.
Fakta-Fakta UIN Sunan Kalijaga
Setidaknya ada 5 Fakta Menarik mengenai UIN Sunan Kalijaga, diantaranya adalah sebagai berikut;
UIN Sunan Kalijaga Tediri dari Dua Area Kampus
UIN Sunan Kalijaga terdiri dari dua area Kampus, yakni Kampus area Barat dan Kampus area Timur. Dalam penyebutannya pun menggunakan istilah Barat dan juga Timur. Untuk menyeberang ke Kampus tersebut, bisa menggunakan dua opsi yakni melalui jalan raya atau jalan bawah tanah yang terletak di samping masjid dan juga di samping Gedung Rektorat Lama.
Hanya saja, jalan bawah tanah ini ditutup aksesnya pada jam 17.00 WIB, sehingga jika selesai Kuliah menjelang magrib harus menyeberang jalan raya yang sudah mulai padat pada jam tersebut.
UIN Sunan Kalijaga Terdapat Dua Jembatan Interkoneksi
Fakta Kedua, terdapat jembatan yang menghubungkan antara Fakultas satu dengan Fakultas lain yang dinamai Jembatan Interkoneksi. Adapun total jembatan tersebut ada tiga buah. Jembatan yang pertama, menghubungkan antara Fakultas Saintek dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta Fakultas Syariah dan Hukum.
Jembatan yang kedua yakni menghubungan antara Fakultas Adab dan Gedung Pascasarjana dengan Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Dakwah. Sementara untuk Fakultas Ekonomi belum memiliki Jembatan Interkoneksi karena masih tergolong gedung baru, bahkan baru setengah jadi.
UIN Sunan Kalijaga Memiliki Masjid yang Sekaligus Menjadi Laboratorium Agama
UIN Sunan Kalijaga memilik masjid kampus yang sekaligus difungsikan menjadi Laboratorium Agama. Menurut Syifa Nadia, Mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam lulusan UIN Sunan Kalijaga bulan November lalu, hanya penamaannya saja yang berbeda, yakni menjadi Laboratorium Agama Masjid UIN Sunan Kalijaga.
Penamaan yang demikian merupakan kehendak dari pihak pemberi dana dan tidak ada hubungannya dengan alih fungsi dari Masjid menjadi Laboratorium. Selain itu, di selasa Masjid yang cukup luas juga digunakan untuk tempat rapat, diskusi, dan juga belajar kelompok. Maka, tidak heran kalau tempat ini selalu padat akan hilir mudik Mahasiswa.
Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
Mengenai Perpustakaan milik UIN Sunan Kalijaga. Terlebih kepada teknologi yang sudah diterapkan, yakni menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) untuk peminjaman dan pengembalian buku, dimana sistem identifikasi yang digunakan yakni tanpa kabel, sehingga memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan, yakni menggunakan barcode. Bahkan saat ini, sudah menggunakan sistem sidik jari. Koleksi buku yang dimliki juga sudah lumayan lengkap, baik dari buku referensi umum sampai agama.
Selain itu, Perpustakaan UIN juga berlangganan jurnal-jurnal online taraf Internasional yang bisa digunakan sebagai referensi bagi Mahasiswa yang haus akan ilmu. Semua akses layanan perpustakaan pun tidak hanya melalui offline, akan tetapi juga online, sehingga bisa diakses dimanapun dan kapanpun kita berada. Sarana dan prasana yang tersedia juga sangat memadai, sehingga menciptakan rasa nyaman bagi Mahasiswa ketika sedang berada di sana.
UIN Sunan Kalijaga Adalah Kampus Pertama yang Peduli dengan Kehidupan Inklusi
UIN Sunan Kalijaga ialah kampus pertama yang sampai saat ini sangat peduli dengan kehidupan Inklusi, yakni ditandai dengan terimanya Mahasiswa darimanapun dan dalam keadaan apapun tanpa pandang bulu, sehingga Kampus ini juga disebut Kampus Inklusi.
Oleh sebab itu, wajar jika di Kampus ini banyak ditemui Mahasiswa Difabilitas. Tentunya, dalam kegiatan pembelajaran mereka membutuhkan seorang pendamping untuk membantu mencerna materi.
Relawan yang menjadi pendamping tersebut bisa berasal dari UIN maupun Non UIN. Tugas dari relawan yakni menjadi notaker (pencatat) bagi Mahasiswa Difabilitas. Ada juga relawan yang menjadi Juru bicara ketika Mahasiswa tersebut sedang presentasi, yakni bagi Mahasiswa yang sudah memiliki pengetahuan Bahasa Isyarat yang memadai.
Itulah, beberapa paparan mengenai fakta UIN Sunan Kalijaga yang terletak di Kota yang juga istimewa.Ternyata, Kampus yang menurut kebanyakan masyarakat hanya identik dengan hal-hal yang berbau agama, memiliki banyak hal-hal istimewa yang mungkin belum diketahui oleh kebanyakan orang. Kampus Putih, Kampus Rakyat, Kampus Inklusi, merupakan beberapa sebutan lain untuk UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tercinta. Penulis dalam artikel ini adalah Annisa Handayani.
Setuju… uin memang merupakan kampus rakyat dan fasilitas semua itu adalah benar adanya
Saya sangat tertarik dengan hal diatas terutama terkait pendidikan bagi disabilitas di UIN SUKA Yogyakarta, ini bisa menjadi contoh bagi kampus kampus lain untuk menerapkan kebijakan bahwa penyandang disabilitas jg memiliki hak untuk belajar apalagi hal ini dibantu oleh relawan yang nantinya akan mempermudah proses belajar bagi penyandang disabilitas
Artilelnya keren kak dan untuk bagian UIN peduli dengan Kehidupan Inklusi, luar biasa mantap ??.
Terimakasih kak telah berbagi..
Boleh banget mampir ke blog ku:
goresanpenazuli.blogspot.com
MasyaaAllah.. �� mantab jiwa infonyaa..
Terima kasih kaka', jadi tambah membuka wawasan..
Ditambah lagi, di UIN ini telah banyak melahirkan tokoh2 pemikir nasional..
kyk prof Mukti Ali pelopor ilmu perbandingan agama,