Radar Edukasi- Kita yang terlahir di dunia ini, bukan tanpa alasan. Tentu ada tujuan mengapa kita hadir di dunia ini. Kita hanya butuh waktu untuk memahami apa tujuan tersebut. Sekedar memahami tentu tidak cukup, perlu adanya tindakan yang dapat mencerminkan tujuan hidup kita.
Menempuh pendidikan selama 12 tahun bukanlah waktu yang singkat. Banyak suka maupun duka yang dialami selama duduk di bangku sekolah. Mulai dari mencontek tugas teman, telat datang ke sekolah, mengomel dalam hati saat guru masih asyik mengajar padahal jam sekolah telah berakhir, bercandaan dan bahkan bolos bersama teman-teman.
Semua itu akan berlalu seiring dengan berjalannya waktu. Ketika kita telah dinyatakan lulus dari status pelajar, saatnya kita berpikir akan menjadi apa kita kedepannya. Apakah kita ingin menjadi pekerja atau mahasiswa? Ketika kita memilih mahasiswa, kembali lagi kepada diri kita apakah kita ingin menjadi mahasiswa yang biasa saja atau mahasiswa yang luar biasa? Pilihan itu ada pada diri kita sendiri.
Bukan menjadi rahasia lagi ketika sebagian besar dari kita lebih memilih perkuliahan di bidang kedokteran, guru, teknik dan bidang kesehatan lainnya. Tahukah kita, ternyata ada jurusan yang kurang terkenal tetapi pada dasarnya sangat menjanjikan? Salah satunya yaitu jurusan kehutanan. Berhubung saya berkuliah di Universitas Mulawarman, maka saya akan berbagi cerita mengenai Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.
Fakta Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman
Berikut adalah sejumlah fakta menganai Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman;
Fakultas kehutanan merupakan fakultas tertua di Universitas Mulawarman bersama dengan Fakultas Pertanian. Pada fakultas tersebut terdapat 15 ruang kuliah, 3 ruang seminar atau diskusi, 1 perpustakaan pusat, 20 laboratorium, mushola, jaringan internet (free wifi) dan pusat komputer.
Banyak pertanyaan yang timbul di benak kita ketika mendengar jurusan kehutanan. Hutan? Berarti kerjanya di dalam hutan terus dong? Ntar bakalan disebut orangutan gitu? Bukannya dalam hutan itu gak ada sinyal ya? Terus gimana dong kalo mau upload foto-foto di media sosial? Mungkin itulah beberapa pertanyaan yang membuat kita enggan memilih jurusan tersebut.
Ketahuilah, semua itu tidak sesulit yang dibayangkan. Di fakultas kehutanan justru kita lebih banyak mendapat pengalaman dan tantangan hidup. Mengapa saya katakan demikian? Ketika kita memasuki hutan, hal utama yang perlu kita ingat adalah keberanian karena di dalam hutan kita tentu akan menemui beranekaragam binatang. Kita juga akan belajar merasakan bagaimana rasanya tidur beralaskan dedaunan dan bagaimana rasanya bertahan hidup di dalam hutan.
Berkuliah di kehutanan membuat kita menjadi pribadi yang tangguh. Kita memiliki mental yang kuat dan tentunya fisik yang kuat. Satu hal yang unik di jurusan kehutanan adalah tampilan rambut. Pada jurusan tersebut jangan heran ketika kita banyak menjumpai orang-orang yang gondrong karena telah menjadi keunikan tersendiri.
Bahkan sering ada yang mengatakan bahwa bukan anak kehutanan namanya kalau belum gondrong. Mungkin penampilan boleh gondrong layaknya preman tapi hati tetaplah harus malaikat. Saat ini jurusan tersebut memang menjadi pilihan yang kesekian dari puluhan jurusan yang ada.
Padahal tanpa disadari jurusan tersebutlah yang menjanjikan terhadap lapangan pekerjaan. Sekarang kan hutan udah mau habis? Terus mau kerja apa? Pertanyaan ini juga seringkali muncul. Dengan banyaknya hutan yang rusak inilah memberikan peluang yang besar buat kita untuk mengelolanya kembali dengan baik.
Banyak dari kita yang kurang menyadari bahwa hidup kita ini ternyata bergantung dengan alam, ketika alam kita rusak maka kehidupan kita di bumi ini juga akan rusak seiring berjalannya waktu. Di jurusan mana lagi kita bisa merasakan nikmatnya tidur beralaskan tanah dan berselimut embun, kecuali di jurusan kehutanan. Tak Terkenal , Namun Menjanjikan. Penulis dalam artikel ini adalah Fitriani.
Ass hole