Sebagai seorang pelajar, jurusan kuliah sangatlah penting untuk memperlancar mendapat pekerjaan. Beberapa jurusan yang banyak diminati di Indonesia adalah kedokteran, akuntansi, ilmu komunikasi dan lainnya. Namun bagaimana dengan ilmu filsafat.
Jurusan Fisafat di Indonesia
Bahkan banyak yang masih belum mengerti hal apa yang akan dipelajari dijurusan ini. Ilmu filsafat di Indonesia memang kurang populer, hanya 21 universitas di Indonesia yang menyediakan jurusan filsafat.
Hal ini karena ilmu filsafat dianggap bukanlah jurusan yang berpeluang mendapatkan pekerjaan yang bagus. Padahal rumor ini tidaklah benar jika melihat bahwa setiap perusahaan membutuhkan orang yang mampu menganalisis sesuatu secara mendalam untuk kepentingan data perusahaan.
Di setiap universitas memiliki mata kuliah yang berbeda-beda pada jurusan Ilmu filsafat. Contohnya di UGM dan UI, mata kuliah di UGM lebih menekankan teori-teori yang harus dimengerti sementara UI lebih menekankan agar mahasiswanya mampu mengembangkan teori yang ada.
Selain mahasiswa filsafat yang sedikit, jumlah pengajar atau dosen filsafat juga terbatas. Maka dari itu jurusan ini kurang berkembang. Ilmu filsafat merupakan jurusan yang sangat menarik, karena
Mengembangkan pola berpikir menjadi lebih open minded.
Selain itu apabila ditelusuri, lulusan S3 agar bergelar Phd yang artinya master Filsafat. Oleh karena itu, ilmu filsafat dianggap kurang menarik karena mata kuliah nya yang absrak, terlalu mendasar dan kurang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Jika dilihat dilapangan, padahal banyak sekali lowongan kerja untuk mahasiswa lulusan filsafat.
Pelajaran dalam Fisafat
Dalam ilmu filsafat, yang dipelajari bukan hanya sejarah dan perkembangan filsafat itu sendiri, melainkan ada penjurusan seperti filsafat politik, filsafat hukum, filsafat ekonomi, filsafat pendidikan dan yang lainnya. Hal ini memungkinkan lulusan filsafat untuk bekerja di pemerintahan, sector swasta maupun bekerja di bank, asalkan mendalami salah satu penjurusan yang diminati.
Sama seperti jurusan lain, dalam berkompetisi untuk mencari pekerjaan pasti nilai yang terbaik yang akan berpeluang lebih besar mendapatkan posisi yang baik. Seperti itu juga ilmu filsafat, jika mahasiswanya memiliki kemampuan dan integritas yang tinggi sebagai lulusan ilmu filsafat maka pastilah akan mendapatkan tawaran pekerjaan yang baik pula.
Sebagai contoh, data membuktikan bahwa lulusan ilmu filsafat UI hanya membutuhkan waktu tunggu 1,5 bulan dalam mencari pekerjaan, informasi ini didapat penulis, mahasiswa aktif ilmu filsafat UI,
dari salah satu dosen filsafat UI. Namun, ilmu filsafat kurang diminati karena memang sosialisasi mengenai ilmu filsafat itu sendiri sangatlah kurang. Sebagai saah satuuniversitas yang memiliki juusan ilmu filsafat, Universitas Indonesia baaru membuka jurusan filsafat untuk S1 tahun 2001, sebelumnya jurusan ilmu filsafat hanya untuk
mahasiswa S2 dan S3. Maka dari itu, ilmu lulusan ilmu filsafat haruslah ditambah lagi karena pada dasarnya filsafat adalah melatih cara berpikir yang lebih tajam. Manusia memang diciptakan dengan pikiran bawaan ,bayi bisa menangis saat lapar, bisa menangis jika ingin buang air kecil, namun ketika akan berjalan haruslah dilatih.
Seperti itu cara berpikir kritis, harus dilatih agar kita dapat melihat dan menyadari bahwa banyak sekali sebenarnya hal yang buruk yang terus menyebar di masyarakat dan ironi nya hal tersebut tidak dianggap sebagai suatu variable yang harus diubah.
Dengan demikian perubahan sangatlah dibutuhkan dan lulusan filsafat diharap dapat tanggap dan mengaplikasikan ilmunya dalam melihat berbagai hal yang terjadi di lapangan. Kesimpulannya, ilmu filsafat bukanlah jurusan yang tidak memiliki masa depan. Hal itu kembali lagi ke individunya, mau apapun jurusan seseorang jikalau dia mendapatkannya dengan jalan yang curang atau hanya sekedar ingin gelar saja maka cepat atau lambat proses seleksi alam akan menyingkirkannya dari dunia kerja.
Hal ini sangatlah masuk akal jika melihat setiap tahunnya banyak sekali universitas yang menghasilkan mahasiswa lulusan S1,S2, dan S3. Kompetisi akan semakin ketat dan siapa yang berkompeten maka akan bertahan. Penulis dalam artikel ini adalah Nazihah Khan.
justru s1 filsafat dapat bekerja apa saja, dan saya justru lagi perlu s1 filsafat untuk pekerjaan saya