Fakultas Pertanian UGM dan 5 Fakta yang Wajib Baca!

Fakultas Pertanian UGM

Fakultas Pertanian merupakan salah satu fakultas tertua di UGM. Fakultas pertanian atau yang disingkat faperta didirikan bersamaan dengan berdirinya UGM yang kemudian  menyertai perjuangan bangsa dalam upaya pemajuan pendidikan tinggi demi kemaslahatan bangsa kala itu. Setidaknya itulah yang dipaparkan oleh pihak kampus pada saat PPSMB Organik (pengenalan fakultas untuk mahasiswa baru). Banyak pandangan mengenai fakultas pertanian di era sekarang, baik pandangan positif maupun negatif. Terlepas dari semua itu, ini dia 5 fakta fakultas pertanian UGM yang wajib pembaca ketahui.

Bacaan Lainnya

Fakta Fakultas Pertanian UGM (Universitas Gajah Mada)

Berikut inilah beberapa fakta mengenai Fakultas Pertanian UGM

  1. “Pertanian” Is’nt Simple  Like That, Pertanian Tidak Sesempit Itu

Jika ada yang masih berpikir bahwa pertanian hanya sebatas cangkul, lumpur, dan padi, maka  anda salah besar. Perikanan, mikrobiologi, tanah, hama penyakit, pemuliaan tanama, dll juga merupakan fokus fakultas pertanian yang diwujudkan dalam prodi dan jurusan. Mungkin kebanyakan orang awam tidak tahu  dan akan terkejut saat menjumpai praktik ekstraksi DNA pada jurusan pemuliaan tanaman. Hwaaa kerenn..so, think it deeper.

  1. Faculty of Agriculture The Most Urgent Faculty ini The Future

Pernah dengar akan ada migrasi manusia ke planet lain? Untuk menghasilkan pangan di sana, kemungkinan yang bisa dilakukan adalah menanam secara hidroponik (ini kata pelatih hidroponik saat kegiatan pelatihan internal hidroponik).

Nah siapa yang akan bikin semua itu? Ya mahasiswa pertanian (utamanya). Tak usah jauh-jauh jauh, 10 tahun ke depan manusia semakin bertambah. Perut yang perlu diberi makan semakin banyak. Di sinilah peran penting mahasiswa pertanian sebagai generasi penyedia pangan. Pada negara-negara maju, pertanian menjadi salah satu fokus utama yang terus dikembangkan melalui pendidikan tinggi. Indonesia pun tak ketinggalan, Indonesia terus melakukan upaya-upaya pengembangan demi terwujudnya swasembada pangan di masa depan.

  1. Tak Ada Kata Santai

Ya mungkin ada santainya, tetapi setelah hujan laprak (re: laporan praktikum) berlalu. Di semester pertama mahasiswa akan dihadapkan dengan 3 praktikum matkul dasar per minggunya. Semester berikutnya, 4, 5 atau 6 praktikum siap menghadang (jumlah praktikum sesuai jurusan). Siap-siap, waktu akan tersita banyak untuk praktikum. But don’t give up! Praktikum membuat mahasiswa lebih mendalam dalam memahami materi yang diajarkan. Selain itu, laprak-laprak akan melatih mahasiswa untuk berpikir secara sistematis. So, tak ada yang sia-sia dan benar-benar memberatkan karena semua demi kebaikan dan ilmu pengetahuan.

  1. Mahasiswa Muka Dua

Eits, muka dua dalam artian positif ya. Mahasiswa pertanian dituntut untuk bisa melebur bersama masyarakat petani yang notabene kebanyakan masih dari pedesaan dan pesisir. Mereka harus mampu menyederhanakan bahasa dan menyatu bersama kearifan lokal sebagai agen yang memajukan pertanian. Di muka yang lain, mahasiswa pertanian dituntut untuk berpikir dan bertindak secara ilmiah dalam penyelesaian permasalahan pertanian (hal ini yang saya lihat dari para dosen dan senior).

  1. Pertanian Fakultas yang Mulia

Terlepas dari suka duka di faperta UGM, yang jelas  pertanian adalah jurusan yang mulia (apabila ditekuni secara ikhlas dan diniatkan kepada kebaikan). Sebab pertanian adalah soal hidup mati manusia, milyaran perut perlu makan untuk hidup. Menyediakan makan adalah tindakan yang mulia bukan? Itulah yang acap kali disampaikan dan ditekankan pada setiap orasi ataupun seminar-seminar di Fakultas Pertanian UGM.

Demikianlah tulisan mengenai Fakta Fakultas Pertanian UGM yang setidaknya harus pembaca ketahui. Semoga dengan adanya tulisan yang dikirim oleh Titi Apsari ini bisa menambah wawasan dan juga pengetahuan para pembaca. Jangan lupa baca juga tulisan lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *