
Fakta Mahasiswa Kedokteran
Berikut adalah beberapa fakta mengenai Mahasiswa Kedokteran;
Rata-rata mahasiswa FK cenderung tidak terlalu banyak berbicara
Pada dasarnya karena mereka memikirkan banyak sekali hal didalam otaknya, mereka cenderung menjadi seorang yang pendiam. Apalagi terhadap orang baru yang mereka belum kenal sebelumnya, mereka cenderung untuk menutup diri terhadap orang baru karena kembali lagi, mereka belum memiliki banyak waktu untuk menghadapi banyak manusia yang karakternya tidak sesuai dengan karakter alamiah nya pribadi
Mahasiswa FK tidak mengutamakan UKM
Jarang sekali di setiap universitas yang mahasiswa FK nya aktif dalam organisasi, UKM, dan lainnya malah mereka cenderung dapat dikatakan ‘hilang’ dari hal yang berbau sosial baik itu media sosial maupun kehidupan sosial.
Kalau yang saya dapat dari universitas saya mengenai anak fk, akibat jadwal kuliah yang padat, praktikum, mentoring dan kawan-kawanan nya itulah yang menyebabkan mahasiswa-mahasiswa Fakultas Kedokteran sulit berbuat banyak bagi Unit Kegiatan Mahasiswa baik di tingkat Universitas maupun Jurusan. Karena idealnya menjadi seorang dokter dibutuhkan pengabdian yang tinggi dan etos kerja yang baik sebagai seorang dokter yang professional.
Hal tersebut membutuhkan waktu dan proses yang lama tentunya. Sebenarnya bukan tidak bisa mereka melakukan berbagai event kampus tetapi mereka belum memprioritaskan segala kegiatan – yang diadakan badan-badan yang ada di kampus seperti; BEM, BPM, HIMA, maupun UKM – tersebut sebagai tujuan utama. Mereka hanya tidak ingin kegiatan-kegiatan yang kurang mendukung progress akan pengetahuan mereka terhadap focus studi mereka.
Pejuang tangguh
Kita sama-sama mengetahui bahwa untuk lulus ke prodi pendidikan dokter adalah hal yang sangat sulit baik dari jalur rapor maupun jalur tulis, mereka adalah pejuang-pejuang tangguh baik sebelum masuk kampus dan selama survive di kampus.
Rata-rata jiwa nya besar hati
Mereka adalah manusia yang sabar sekaligus besar hati. Maksudnya disini mereka bias mengontrol emosi dan antara IQ, EQ, dan SQ nya biasanya seimbang. Rata-rata dari mahasiswa kedokteran yang saya kenal mereka cenderung bisa menerima keadaan secara rasional.
Contoh hal kecilnya saja saya pernah berada dalam satu kelompok dengan salah satu mahasiswa fk dan kami melakukan presentasi, mahasiswa ini ‘dikacangi’ oleh dosen saat ingin menjelaskan, dosen saat itu sedang marah dan berkata “sudah cukup, yang penting-penting saja” padahal teman saya ini saat itu baru saja mengambil alih mic yang rekan saya berikan – belum sempat berbicara satu kata pun – tetapi dia tidak merespons hal itu sebagai hal yang negative dan tidak terbawa emosi.
Kaku
Dalam bersosialisasi mereka cenderung kaku alias kurang fleksibel akan teman baru maksudnya mereka masih belum mau banyak berbicara dengan teman baru. Semisal saat diskusi kelompok mereka lebih memilih menyimpan saran mereka ketimbang mengutarakannya di depan orang- orang yang mereka belum kenal terlalu dekat.
Akan tetapi jikalau kita sudah akrab dengan mereka banyak dari mereka tidak “jaim” dan enak diajak kerja sama dan cepat tanggap. Walau pada awalnya mereka sepeti hidup di dunia lain yang tidak mengeluarkan satu pendapat pun saat diskusi padahal kita tahu mereka dapat melakukannya dengan baik.
Diatas semuanya itu bukanlah gambaran atas semua anak kedokteran, masih ada banyak anak kedokteran yang mempunyai good-communication skills dan common sense akan kontribusi itu besar. Itu hanya gambaran mengenai Mahasiswa FK hasil survey yang saya lakukan. Penulis dalam artikel ini adalah Dameria Siahaan yang saat ini menjadi salah satu Mahasiswi di Universitas Padjadjaran. Trimakasih;