7+ Fakta kuliah di PNJ (Politeknik Negeri Jakarta) yang Harus Kamu Ketahui!

Politeknik Negeri Jakarta atau kemudian biasa disebut dengan PNJ, bermula dari fakultas non gelar teknologi Universitas Indonesia (FNGT-UI) yang didirikan 20 September 1982.

Pada tanggal 25 Agustus 1998, Pimpinan Poltek UI melepaskan diri dari Universitas Indonesia dan berganti nama menjadi PNJ, yaitu lembaga pendidikan tinggi yang independen berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 207/O/1998. Akan tetapi, lokasinya tetap berada di lingkungan kampus Universitas Indonesia.

Fakta Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)

Berikut adalah 7 fakta unik dan menarik berkuliah di PNJ:

1. Sistem Pembelajaran yang Berbeda dengan Universitas atau Institusi Lainnya

Di Universitas, mahasiswa akan banyak mempelajari teori daripada praktek, mahasiswa juga dapat memilih sendiri SKS (Satuan Kredit Semester) dalam satu semester, sedangkan mahasiswa PNJ tidak bisa memilih SKS karena jadwal mata kuliah (tidak bisa ditambah atau dikurang) sudah diatur oleh setiap jurusannya masing-masing dan diumumkan di mading.

Selain itu, PNJ menerapkan teori 55% dan praktek 45%. Sistem ini membuat mahasiswa siap dan tanggap untuk dapat terjun ke dunia industri saat mereka lulus.

2. Jadwal Perkuliahan yang Padat

Setelah lulus dari SMA dan ingin melanjutkan ke Universitas, hal pertama yang dipikirkan adalah ingin bekerja sambil kuliah, Tetapi mahasiswa di PNJ akan sulit bahkan tidak bisa mencari waktu untuk bekerja ditengah perkuliahan karena jadwal perkuliahan yang padat setiap harinya alias “Kuliah Rasa Sekolah”.

Jika hal ini dilihat dari sudut pandang yang berbeda, proses ini membuat mahasiswa PNJ terbiasa dan tidak mengeluh saat mereka akan dihadapkan oleh aktivitas kantor yang padat.

3. Telat Masuk atau Tidak Masuk Kelas Akan Dikenakan Kompen

Kompensasi adalah kerja sosial atau sejumlah uang yang harus dibayarkan selama tidak mengikuti perkuliahan dan akan diakumulasikan setiap akhir semester. Jadi, untuk mahasiswa yang mempunyai kegiatan di luar kelas, tetapi masih dalam lingkungan kampus maka harus mengurus surat bekom (Bebas Kompen). Hal ini membuat mahasiswa menjadi disiplin dan lebih menghargai waktu.

4. Bingung Naik Bipol atau Bikun

PNJ menyediakan bipol (bus poltek) untuk memudahkan mahasiswa pergi dan pulang dari kampus. Mengingat jumlah mahasiswa yang sangat banyak, jadi mahasiswa harus bergegas untuk bisa naik bipol, jika tidak berarti harus menunggu lebih lama. Bahkan beberapa mahasiswa rela menunggu lama daripada naik bikun (bus kuning) karena rute bikun hanya sampai halte PNJ dan mahasiswa harus berjalan kaki kedalam sekitar 400 m.

5. Jurusan Teknik Vs Jurusan Niaga

Mahasiswa jurusan teknik biasanya disebut dengan kampus putera karena lebih mendominasi kaum pria daripada wanitanya.

Namun, hal ini tidak membuat para wanita di jurusan teknik merasa takut, melainkan merasa terlindungi dengan keberadan pria disekelilingnya, sedangkan mahasiswa jurusan niaga, seperti: akuntansi, administrasi disebut dengan kampus puteri, tetapi dengan begitu mahasiswa PNJ tetap solid dan tidak ada diskriminasi gender.

6. Gedung Alat Berat, Spot Instagramable di Kampus

Gedung dengan warna dominan kuning ini merupakan salah satu gedung yang dimiliki oleh jurusan Teknik Mesin khususnya untuk mahasiswa program studi Alat Berat. Biasanya, mahasiswa menggunakan halaman gedung ini untuk berfoto karena sangat instagramable, dikutip dari Liputan6.com.

7. Fasilitas Olahraga

Setelah foto-foto di tempat yang hitz, PNJ juga memiliki fasilitas olahraga berupa: 1 Lapangan Bola Basket, Lapangan Bola Voli, Lapangan Tenis, dan Lapangan rumput luas yang umumnya digunakan untuk bermain sepak bola.

Papan Tebing Astadeca fasilitas ini cocok bagi mahasiswa penggemar olahraga panjat tebing dan pencinta alam. Oh iya, untuk saat ini kolam Renang sedang dalam renovasi.

Demikianlah setidaknya informasi Mengenai Fakta kuliah di PNJ (Politeknik Negeri Jakarta). Yang ditulis oleh Imelda Fransisca. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca.