Ada 2 PGSD di Universitas Sebelas Maret (UNS), yakni PGSD Surakarta dan PGSD Kebumen. Dalam artikel ini, akan dijelaskan 6 fakta menarik tentang Prodi PGSD (Surakarta)–UNS, yang selanjutnya akan disebut PGSD UNS.
Fakta-Fakta PGSD Universitas Sebelas Maret
Berikut ini adalah fakta-fakta yang ada di Jurusan PGSD Universitas Sebelas Maret (UNS);
Kampus PGSD UNS Tersembunyi
Sebelum memilih Prodi PGSD di UNS, sebaiknya catat ini baik-baik: Prodi PGSD UNS tidak bertempat di Kampus I UNS (Kentingan), melainkan di Kampus IV UNS (Kleco) bersama dengan prodi PG-PAUD. Sebagian besar mahasiswa PGSD UNS terlambat mengetahui hal ini dan mengalami penyesalan yang teramat dalam.
Kampus IV UNS (Kleco) beralamat di Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 449, Pajang, Laweyan, Kota Surakarta. Jika ingin mengarahkan orang ke alamat ini, harus diberi embel-embel ‘timur Solo Square Mall, depan RS Panti Waluyo, persis di belakang pangkalan bis antar kota Solo-Smg/ Solo-Jogja’.
Sebenarnya lokasi Kampus IV UNS (Kleco) sangat strategis karena dikelilingi berbagai fasilitas publik, yakni mall, rumah sakit dan pangkalan bis antar-kota. Selain itu, Kampus IV juga dekat dengan stasiun. Cukup berjalan kaki 10 menit dari Stasiun Purwosari ke arah Barat, maka sampailah di Kampus IV. Sayangnya, gedung Kampus IV sulit dikenali karena bangunannya yang lebih mirip kantor dinas tua daripada gedung kampus universitas terkemuka.
Selain itu, gedung Kampus IV sulit ditemukan karena terhalang pangkalan bis antar-kota. Bagai makan buah simalakama, pangkalan bis ini di satu sisi memudahkan mahasiswa yang hilir mudik keluar kota, tetapi di sisi lain menghalangi gerbang depan kampus. Apalagi sekarang pangkalan bis ini sedang dibangun menjadi lebih besar. Kuliah di PGSD UNS berasa jadi agen rahasia, dengan kampus tersembunyi sebagai basecamp yang sulit ditemukan.
Jadwal Kuliah PGSD UNS Senin-Kamis
Jadwal kuliah di PGSD UNS biasanya hari Senin-Kamis, tetapi ada juga yang kuliah hari Jumat karena mengimbangi kesibukan dosen.
Mahasiswa PGSD UNS memakai seragam batik kelas
Kuliah adalah masanya melepas seragam. Saatnya mix and match gaya busana sesuai selera. Kata siapa? Bagi mahasiswa PGSD UNS, stereotip itu tidak ada artinya. Senin-Selasa seragam fakultas; kemeja putih, rok/ celana kain hitam dan kerudung hitam (bagi mahasiswa berkerudung). Kamis batik kelas. Rabu bebas, tetapi seringkali ditetapkan seragam angkatan sesuai kesepakatan bersama.
Sebagian kalangan berjiwa bebas mungkin merasa aturan ini sangat mengekang kebebasan berekspresi, tetapi nyatanya mahasiswa PGSD UNS tidak merasa terbebani. Ada tujuan edukatif dari ditetapkannya aturan ini. Pertama, sebagai pembiasaan bagi calon guru yang nantinya akan berseragam setiap hari ketika sudah mengajar. Kedua, meniadakan kesenjangan sosial yang dapat muncul akibat perbedaan gaya busana. Ketiga, menampilkan kekompakan diantara mahasiswa, terutama ketika magang di suatu instansi atau ketika mengadakan kunjungan ke lembaga pendidikan tertentu.
Satu hal penting terkait aturan berbusana dalam Prodi PGSD di UNS; semua mahasiswa laki-laki harus memakai celana kain (tidak boleh berbahan jeans), sementara mahasiswa perempuan harus memakai rok kain sependek-pendeknya 10 cm di bawah lutut (sangat disarankan sepanjang mata kaki). Dilarang keras mengenakan kaos pada jam kuliah kecuali saat mata kuliah penjasorkes. Aturan ini berlaku bagi seluruh warga PGSD, baik mahasiswa maupun dosen.
Mahasiswa dari prodi lain seringkali merasa tidak nyaman ketika memasuki lingkungan PGSD, walaupun dari fakultas yang sama, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Bagaimana bisa nyaman ketika pakaian yang biasanya dianggap sopan dan formal tiba-tiba berubah kesan menjadi sembrono?
Libur Semester Paling Lama
Ini fakta paling membahagiakan bagi mahasiswa PGSD UNS. Libur semester biasanya berlangsung selama 2 bulan. Ketika mahasiswa dari universitas lain sibuk mempersiapkan UAS, mahasiswa PGSD UNS sibuk menyusun agenda liburan. Tetapi libur lebih awal bukan berarti masuk semester baru juga lebih awal. Semester baru di PGSD UNS justru dimulai paling akhir.
PGSD UNS Surakarta Wajib ikut Gerakan Pramuka
Semua guru SD dituntut memiliki kecakapan menjadi pembina pramuka. Oleh sebab itu, di prodi PGSD UNS ada mata kuliah Pendidikan Kepramukaan selama satu semester, yakni semester 2. Kemudian di akhir semester, mahasiswa PGSD UNS diwajibkan mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) yang dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut. 3 hari pembekalan materi di kampus oleh Kwarcab Surakarta dan 3 hari praktek serta pembinaan mental di Yonif bersama pelatih dari TNI AD. Pihak yang menjadi penghubung antara 3 instansi (PGSD UNS, Kwarcab Surakarta dan Yonif) adalah Himpunan Mahasiswa PGSD UNS. Dari mahasiswa, oleh mahasiswa, untuk mahasiswa. Hidup mahasiswa!
Sebagai tindak lanjut kegiatan KMD, mahasiswa diwajibkan menempuh narakarya/ membina pramuka di SD yang ada di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta selama 6 bulan. Tentunya kegiatan ini dilaksanakan diluar jadwal kuliah.
Mahasiswa PGSD UNS Surakarta Dituntut multitalent
Kuliah PGSD yang dipelajari apa, sih? Pelajaran SD? Gampang, dong! Masyarakat umumnya beranggapan kuliah PGSD itu mudah, hanya mengulang pelajaran SD saja. Lulusan SMA berbondong-bondong mendaftar PGSD UNS karena menganggap kuliahnya mudah dan prospek kerjanya menjanjikan.
Kuliah di PGSD UNS tidak sulit, tetapi tidak bisa dikatakan mudah. Lulusan PGSD UNS diharapkan menjadi guru SD yang profesional dan kompeten. Harus mampu menguasai semua cabang ilmu-ilmu dasar. Jangan pikir kuliah Matematika paling berat hanya sebatas menghitung volume bola! Dari semester 1 ada mata kuliah Konsep Dasar Matematika yang isinya mulai dari sejarah Matematika, basis bilangan, aritmatika hingga kongruensi modulo. Nah, apa pula itu? Untuk apa mahasiswa PGSD mempelajari itu semua? Banyak mata kuliah yang dipertanyakan nilai praktisnya oleh mahasiswa, tetapi percayalah semuanya akan berguna saat tiba masanya.
Terkadang kuliah di PGSD UNS terasa berat juga. Dipaksa menelan materi pelajaran SMA satu semester dalam satu kali pertemuan, ditugasi membedah 6 jenis hewan vertebrata (tikus, ikan, kadal, katak, kodok, dan cicak) dalam satu sesi praktikum, dituntut mampu bernyanyi, memainkan alat musik, dan melukis diatas kanvas, juga mampu menyusun gerakan senam sendiri. Dan yang tersulit, dituntut mampu memahami karakteristik anak didik, baik secara teori psikologis maupun praktik langsung di lapangan. Terdengar berat, ya? Tetapi kenyataannya tidak berat, asalkan dijalani dengan semangat.
Demikianlah penjelasan mengenai PGSD UNS Surakarta dan 6 FAKTA Yang Harus Kamu Baca! yang ditulis oleh Fenni Sularsih sebagai salah satu Mahasiswa di Jurusan PGSD Universitas Sebelas Maret (UNS). Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca. Trimakasih, jangan lupa baca juga tulisan lainnya;