6 FAKTA Kuliah di Fakultas Kedokteran yang Harus Kamu Baca!

FAKTA Kuliah di Fakultas Kedokteran

Kuliah di Kedokteran sudah pasti menjadi kebanggaan tersendiri karena terkenal susah masuknya dan sebenarnya juga susah keluarnya alias lulusnya. Berikut sebagai pengetahuan para pembaca akan dituliskan mengenai beberapa fakta mengenai sekolah di Fakultas Kedokteran yang biasanya di rasakan mahasiswa di universitas-universitas besar di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Fakta Kuliah di Fakultas Kedokteran

Setidaknya ada 6 fakta mengenai kuliah di FK (Fakultas Kedokteran)

  1. Kuliah di kedokteran itu SUSAH

Memang di kedokteran itu gak banyak hitungannya (ini nih keuntungannya) tapi walaupun begitu kita masih harus hapalin nama latin anatomi/struktur tubuh yang banyak sekali. Kita juga masih harus mengerti dengan gambaran abrstrak histologi (jaringan) tubuh di mikroskop yang tak berbentuk. Kita juga bukan Cuma mempelajari apa yang terlihat dari luar seperti mata, kulit, telinga tapi kita juga mempelajari yang tidak terlihat seperti jantung, usus, rahim dan banyak lagi dari mulai anatomi, histologi dan fisiologinya. Bahkan yaa kita juga belajar tentang sel, ya sel, unit terkecil dari makhluk hidup. Bukan Cuma tentang sel tapi bagaimana cara sel itu berkomunikasi sampai tingkat gen dan DNA yang lebih kecil dan njlimet sekali.

Kita juga gak hanya harus jago di teori tapi di praktik/skill. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik, melakukan pemeriksaan benar, bersikap ramah dan penolong. Kita dituntut seperfect mungkin. Jangan sampai ada salah. Detail itu penting sekali di kedokteran.

Tapi kalo kita mau serius, pelan-pelan belajar, kita pasti bisa kok.

  1. Kuliah di kedokteran itu SIBUK

Sibuk sekali dengan kehidupan akademik yang seabrek. Mulai dari pretes, postes, responsi (ujiannya praktikum), turun ke puskesmas, Ujian Blok (di kedokteran sistem pembelajarannya per blok), Ujian Skill alias OSCE. Bagi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) itu aja udah sibuk sekali apalagi bagi yang aktif organisasi. Coba deh tanya orangtuanya anak kedokteran. Pasti banyak yang ngeluh karena anaknya terlalu sibuk, jarang pulang kampung atau gak bisa bantuin dan nganterin mereka kemana-mana. Coba tanya juga deh teman-teman anak kedokteran yang pengen ketemuan dan ngumpul-ngumpul, pasti susah banget buat janjian dan ketemuannya.

Tapi lama-lama kamu akan terbiasa dan mulai bisa mengatur jadwalmu seiring bertambah dewasanya kamu. Kuncinya adalah pengaturan jadwal dan perencanaan.

  1. Kuliah di kedokteran itu MAHAL

Yap memang mahal. UKT (uang kuliah tunggal) fakultas kedokteran biasanya paling mahal dibanding fakultas lain. Ada yang belasan juta bahkan puluhan juta. Belum lagi kalau swasta. Kalau uang kuliah selama di FK di jumlahkan pasti bisa untuk beli 1 mobil lumayan bagus.

Tapi gak semua mahal kok. Apalagi sekarang pake penggolongan UKT. Selain itu bagi yang negeri juga ada bantuan beasiswa BIDIK MISI dari pemerintah yang justru malah bisa dapat uang setiap bulan. Selain itu di universitas itu tersedia berbagai jenis beasiswa yang bisa kita perjuangkan kok.

  1. Kuliah di kedokteran itu LAMA

Jenjang di kedokteran itu gak Cuma 1, teori/kuliah sekitar 4 tahun terus lulus. Gak gak gitu. Kuliah preklinik alias teori alias kuliah biasa pada umumnya itu sekitar 3,5 atau 4 tahun mungkin juga ada yang lebih. Preklinik selesai, kita masih baru berstatus S.Ked (Sarjana Kedokteran). Masih perlu koas (coass=co assiten) alias praktik di rumah sakit selama 1,5 atau 2 tahun, mengaplikasikan teori selama preklinik tadi. Lulus dari koas kita disumpah dan bergelar dr. (dokter).

Tapi masih ada lagi yang wajib adalah Internship. Jadi kita kayak turun ke lapangan langsung, ke masyarakat, sejenis KKN tapi 1 tahun. Yap 1 tahun. Setelah itu baru bisa bebas berpraktik. Jadi untuk jadi dokter umum saja, butuh waktu sekitar 6 tahun. Belum lagi kalo mau ambil spesialis, masih perlu sekolah lagi bertahun-tahun tergantung spesialisasi apa yang diambil. Spesialis  tulang misalnya sekolahnya 5 tahun, spesialis anak 4 tahun, radiologi 2 tahun dan lain-lain tergantung universitasnya juga. Makanya kalo anak fakultas lain udah pada nikah, punya anak dan S2/3 kita malah baru selesai.

Disini memang kita ditantang dan diuji kesabaran dan tekad kita apakah kita memang bermental dokter sejati atau gak.

  1. Kuliah di kedokteran itu Erat KESEJAWATANnya

Kata “sejawat” kental sekali dalam dunia kedokteran. Dari mulai masuk FK bareng kita adalah sejawat dengan teman-teman dan kakak tingkat kita. Ketika jadi dokter, kita sejawat dengan semua dokter baik senior maupun junior. Saking sejawatnya, kuliah di FK itu hampir gak pernah deh kamu sendirian. Misalnya, kalo kamu remed suatu responsi, pasti ada teman lain juga yang remed. Hampir gak pernah kamu remed atau gak lulus sendiri. Setiap informasi juga selalu dishare segera gak ada istilah nyuri info kemudian dikasih tau baru nanti-nanti. Gak akan bisa seperti tiu. Semua demi kemaslahatan bersama.

Kalo kamu sendirian yang FK di suatu desa kkn dan pengen  mengadakan cek kesehatan gratis, pasti selalu ada teman kedokteranmu yang bersedia membantu walaupun gak di bayar. Kakak tingkat yang gak kenal adek kelas tapi kalo dimintai tolong untuk baksos atau ngajarin sesuatu pasti pada mau.

  1. Kuliah di kedokteran itu SERU

Walaupun susah, menguras waktu, tenaga dan materi tapi kita patut berbangga kuliah di kedokteran. Kuliah di kedokteran itu seru sekali. Berbeda dengan fakultas-fakultas lain yang pada umumnya sama saja antar fakultas.

Dari mulai sistemnya aja sudah berbeda. Misal saja beberapa universitas sistem pembelajarannya itu Blok. Jadi bukan per mata kuliah/ per sks gitu. Blok itu terdiri dari beberapa mata kuliah dan praktikum. 1 blok lamanya bisa 3 minggu atau 4 minggu. Blok ini berdasarkan sistem organ tertentu atau spesialisasi tertentu. Misal Blok Jantung, Blok Mata, Blok Sistem Genitalia, Blok Endokrin, Blok Psikiatri dan lain-lain. Jadi ujiannya adalah ya ujian Blok (ujian yang dianggap paling besar), ujian praktikum alias responsi (beserta pretes dan postesnya), ujian Skill dan beberapa tambahan lainnya.

Terus, di kedokteran itu kita mempelajari tentang diri kita sendiri. Betapa ajaibnya tubuh kita. Betapa sempurnanya diri ini. Di anatomi misalnya hampir semua struktur tubuh dari mulai cekungan, tonjolan, lubang itu ada nama latinnya. Di anatomi kita juga belajar dari Cadaver alias mayat. Para mayat adalah guru kita. Dari jasad mereka kita bisa melihat bentuk otot-otot, bisa menggenggam jantung yang besarnya hanya sekepalan tangan saja padahal fungsinya vital bahkan memegang rahim yang kecil sekali (lebih kecil dari jantung, tidak sampai sebesar kepalan tangan) padahal kita sebelum lahir kedunia pernah tumbuh dan berkembang disana. Rasanya ketika melihat itu tidak menyangka itu semua mungkin terjadi.

Di mikrobiologi kita belajar tentang mikroorganisme bahwa ternyata jumlah mereka ada ribuan bahkan di telapak tangan kita. Belajar di Fisiologi juga seru. Kita jadi mengerti kenapa kita semangat di pagi hari dan kurang bersemangat di malam hari, kenapa kita bisa mual kalo naik mobil sambil baca buku, kenapa kalo di malam hari penglihatan seperti tidak terlalu jelas dan masih banyak lagi.

Di kedokteran itu belajar bagaimana mengerti kuasa Tuhan bukan melalui alam, melihat keajaiban di lingkungan atau di luar angkasa tapi melihat kedalam diri kita sendiri, sesuatu yang sering kita lupakan.

Pada akhirnya itu semua menuntun kita untuk rendah hati dan tidak sombong kemudian berterima kasih dengan cara membantu orang lain.  Keseruan lain yang luar biasa adalah ketika orang yang sakit berhasil kamu sembuhkan dan orang itu dan keluarganya berterima kasih sambil terharu kepada kamu. Rasanya capek luar biasa pun hilang melihat 1 kebahagiaan itu. Maka nikmatilah kuliah di kedokteran. Nikmatilah proses panjang dan lelahnya. InsyaAllah semua terbayar dengan indah.

Demikianlah tulisan mengenai Fakta Kuliah di Fakultas Kedokteran yang dituliskan oleh Akmalia Fatimah. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca. Trimakasih, jangan lupa baca juga artikel lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar