Ngampus Asyik di UNS itu, Organisasi atau Prestasi?

Ngampus Asyik di UNS itu, Organisasi atau Prestasi?

Radar Edukasi- Apasih yang menjadi daya tarik dari seorang mahasiswa? Tentunya banyak hal yang menjadikanya manusia yang diharapkan oleh masa depan. Berawal dari potensinya yang berada pada tingakatan maksimal, mulai dari kemampuan fisik, memilki ide yang liar (kreatif) didukung dengan lingkunagn yang edukatif, sehingga mahasiswa sangat berpeluang untuk menyalurkan dan mengekspresikan ide, kemampuan ataupun passionnya secara optimal sehingga menghasilkan daya ledak yang luar biasa.

Bacaan Lainnya

Setiap mahasiswa pastinya memiliki prioritas masing-masing. Memilih menjadi mahasiswa study oriented yang disibukan dengan buku-buku, bimbingan dengan dosen, praktikum dan lain sebagainya atau menjadi mahasiswa organisatoris, yang sering wira-wiri, rapat, merelakan jam kuliahnya untuk suatu kegiatan bahkan ada yang menunda kelulusan dengan dalih menikmati proses. Namun prioritas apapun itu dikembalikan pada setiap individu, namun bukan tak mungkin seorang mahasiswa itu bisa meraih semuanya dan lulus tepat waktu dengan IPK yang memuaskan.

Kemudian apa yang harus dilakukan agar bisa berhasil meraih semuanya?. Ada beberapa tahapan untuk mengawalinya, mulai dari dorongan (niat), proses dari awal hingga akhir sesuai dengan pengamatan dan pengalaman saya serta arahan dari para aktivis, mahasiswa prestatif orang-orang hebat disekitar saya dan dari beberapa kisah orang hebat, yang akan saya coba formulasikan sebagai berikut.

Alasan mengapa kita melakukan suatu hal adalah niat (azzam), namun sebenarnya seberapa kuat niat kita jika tidak memiliki stong why akan begitu mudah pudar pada prosesnya. Dalam training motivasi misalnya, semua audien pasti semangatnya menggebu-gebu ketika itu, tapi kita lihat beberapa minggu setelahnya, hari bahkan, banyak dari peserta training akan kembali melakukan aktifitas sesuai sedia kala dan mungkin mulai jenuh, tidak sabar dengan cara baru yang ia dapatkan dari training. Hal ini membuktikan bahwa modal semangat saja tidak cukup.

Coba renungkan perhatikan sekitar, banyak dari pemuda yang tidak mampu untuk melanjutkan kuliah. Kita sebagai mahasiswa merupakan kesempatan yang telah diberika Tuhan, sadarilah bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat terhadap manusia lainnya. Dengan memaksimalkan kesempatan yang kita miliki ini adalah awal langkah untuk menjadi problem solver di negeri tercinta ini. Karena kesempatan muda hanya sekali, maka akan kamu gunakan untuk apa masa ini. Tentu saja bukan untuk menjadi penyesalan di hari tua nanti. Sejatinya motivasi itu datang dari diri sendiri, sedangkan sehebat apapun motivator itu hanya member sedikit dorongan kepada kita.

Ketika niat sudah mantap, tetukanlah passionmu, dan tekuninya dengan membuat perencanaan proses beserta pencapainanya, tidak usah terlalu sulit yang sekiranya bisa kita jangkau dahulu, untuk menghindari kejenuhan. Hal yang harus dilakukan selanjutnya yaitu membuat list proses. Lakukan step by step dengan sabar. Untuk mempertahankan strategi tersebut, bisa ditulis atau digambar dengan semenarik mungkin (mind map) kemudian pajang di dinding kamar disertai pula dengan strong why nya. Mungkin akan sulit sekali bagi kita untuk melakukanya maka lakukan perencanaan dengan rapi, dalam artian lakukan step by step. Ketika satu proses telah kita tekuni, jalanilah dengan sabar, minimal dua minggu, sehinnga terbentuklah habbit. Selanjutnya lakukan step dua dengan tetap melakukan step awal hingga menjadi habbit lagi.

Lakukanlah terus menerus hingga perencanaan yang telah dibuat menjadi suatu hal yang biasa (kebiasaan). Mengapa kebiasaan, karena dengan kebiasaan seseorang akan sangat mudah dan ringan ketika melakukannya. Tubuh seseorang bahkan bisa reflek untuk melakukan tanpa disadarinya. Inilah pentingnya membentuk Habbit atau kebiasaan. Kebiasaan bisa digambarkan seperti pola spiral, dimulai dari siatu titik dengan perhatian yang serius (strong why) seiring berjalannya waktu mulai terbentuk agak besar, membesar dan seterusnya, dengan catatan apabila tidak melakukan sesuatu yang diluar atau bertentangan dengan kebiasaan yang akan dibentuk (tidak menyalahi list proses yang telah dibuat).

Ingin berprestasi dibidang akademik ataupun non akademik metode ini bisa diaplikasikan. Kita tentu tahu, orang hebat tidak dilahirkan hebat, tapi karena proseslah yang menghebatkan mereka. Maka dari itu mulailah membuat titik spiral, tidak ada yang tak mungkin. Orang hebat juga manusia, kitapun juga manusia.

Lalu apa pentingnya organisasi jika kita sudah berprestasi?. Organisasi itu adalah wadah dan alat kita untuk membentuk jiwa kepemimpinan. Apa jadinya jika kita berprestasi tapi untuk memimpin diri saja kurang maksimal, apalagi memimpin orang lain. Padahal pada pembahasan awal, salah satu pembahasan dalam niat adalah bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Hal ini sangat penting, karena dengan kepemimpinan kita bisa mengaplikasikan kemampuan dan prestasi kita agar member manfaat terhadap manusia. Penulis dalam artikel ini adalah Nafisah Az-zahrah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *