Radar Edukasi- Dunia kampus merupakan tempat mengembangkan intelektualitas, kreativitas dan inovasi. Orang yang memiliki kemampuan intelektual tinggi biasanya kurang kreatif dan orang kreatif biasanya malas membahas masalah-masalah teoritis.
Secara logika, intelektualitas akan meningkat ketika seseorang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan mahasiswa setiap harinya dijejali pengetahuan di bangku perkuliahan. Namun yang mungkin dipertanyakan, apakah kreatifitas seseorang akan meningkat ketika sudah berada di kampus kebanggaannya.
Jawabannya tentu tergantung dari program studi atau jurusan masing-masing. Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau adalah salah satu tempat yang mengembangkan intelektualitas dan kreativitas secara bersamaan. Mahasiswa tidak hanya ditambah pengetahuan dan wawasannya saja, terapi juga dilatih untuk bisa kreatif dan berinovasi di bidang fisika.
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
Kenyataan ini pertama kali saya temukan ketika memasuki laboratorium. Selain memiliki alat dan bahan praktikum bawaan dari pabrikan, terdapat pula alat-alat peraga hasil kreativitas kakak-kakak tingkat kami. Diantaranya yang masih saya ingat adalah jangka sorong raksasa, tabung resonansi dan alat pemuaian.
Alat ini dibuat dari bahan sederhana dan tidak terpakai yang didaur ulang sehingga bisa bermanfaat. Ada pengalaman menarik ketika saya dan kawan-kawan membantu dosen di laboratorium. Ketika itu kami terkejut karena barusan datang berlembar-lembar papan serbuk pcb.
Pak Hendar Sudrajat yang menjadi kepala Laboratorium Fisika mengatakan kepada kami bahwa pihak kampus keliru dalam memesan alat dan bahan praktikum yang kami butuhkan. Seharusnya yang kami pesan itu adalah papan pcb elektronika bukannya papan serbuk pcb. Tentu barang yang sudah dipesan tidak bisa dikembalikan karenanya kami berfikir agar papan serbuk pcb itu bisa bermanfaat.
Beberapa hari setelah itu mulailah proyek pembuatan barang dari papan serbuk pcb tersebut. Barang pertama yang kami buat adalah speaker dari ukuran kecil sampai jumbo. Setelah itu kami mengadakan lomba karaoke se Universitas Riau untuk menguji coba dan memanfaatkan speaker yang sudah dibuat. Kegiatan perlombaan berjalan dengan sukses dan speaker menjadi produktif karena acap kali disewa oleh program studi lain yang mengadakan kegiatan.
Sisa dari papan serbuk pcb yang lain digunakan untuk membuat lemari. Beberapa lemari yang dibuat untuk keperluan beberapa ruangan dan laboratorium program studi fisika. Dari sini kami belajar bahwa terbatasnya sarana laboratorium bukanlah alasan untuk menyerah tetapi harus bisa memacu untuk lebih kreatif. Penulis dalam artikel ini adalah Khairul Munir.