4 Fakta Jurusan Sejarah Undip (Universitas Diponegoro) Yang Harus Kamu Baca!

Fakta Jurusan Sejarah Undip
R. Audio-Visual, Mahasiswa Sejarah Undip 2015 sedang menonton film tentang Wartawan Udin pada mata kuliah Teknik Jurnalistik

Undip “Universitas Diponegoro” merupakan salah satu universitas terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. Undip secara resmi didirikan pada tanggal 9 Januari 1960, ketika itu Presiden Soekarno mengubah nama Universitas Semarang (Embrio Undip yang berdiri pada 9 Januari 1957) menjadi Universitas Diponegoro, jika dihitung sampai sekarang Undip sudah berumur tepat 60 tahun.

Bukan sebuah usia yang muda lagi, sekarang Undip yang di Jawa Tengah ini menuju visinya yaitu “Universitas Riset Unggul di Asia Tenggara pada 2025”.

Bacaan Lainnya

Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Undip

FIB Undip yang dahulu bernama Fakultas Sastra dan Budaya didirikan pada 12 September 1965 berdasarkan S.K. Menteri PTIP no. 173/165 tanggal 21 Agustus 1965. Ide pendirian ini berasal dari Rektor kedua Undip yang bernama Prof. Soenario, S.H. yang juga merupakan tokoh pejuang kemerdekaan dengan menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II yang biasa disebut Sumpah Pemuda. Soenario mendapat inspirasi untuk mendirikan fakultas ini ketika beliau belajar di Fakultas Hukum Universitas Leiden.

Oleh karena tujuan utama Fakultas Sasdaya adalah mendidik calon-calon sarjana dalam bidang kebudayaan Indonesia, satu-satunya departemen yang dibuka waktu itu adalah Departemen Indonesiologi. Diharapkan sarjana yang dihasilkan dapat memperluas wawasan kebudayaan Indonesia dan mengenalkannya ke dunia Internasional.

Sekilas Jurusan Sejarah Undip

Rapat Senat Fakultas tanggal 18 Mei 1972 menghasilkan sebuah departemen baru yaitu Departemen Sejarah. Pendirian departemen ini bertujuan untuk menggali potensi maksimal dari mahasiswa untuk menulis sejarahnya sendiri “Sejarah Nasional Indonesia” khususnya karena Kota Semarang berada di kawasan pesisisir maka jurusan ini memfokuskan diri pada kajian Sejarah Maritim Indonesia untuk bersaing menjadi jurusan sejarah yang unggul di Asia Tenggara.

Fakta-Fakta Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro

Berikut ini adalah beberapa fakta-fakta yang membanggakan dari Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro (Undip).

  1. Sejarah Undip Memiliki Akreditasi Terbaik

Prodi Sejarah selalu berkomitmen untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan memenuhi kebutuhan stakeholder. Berdasarkan nilai yang didapat dari BAN-PT pada tanggal 11 Agustus 1998, Prodi Sejarah mendapatkan nilai B, hebatnya pada lima tahun kemudian Prodi Sejarah mendapat nilai A setelah mengajukan review kembali, dan hal yang sama kembali terulang pada 2009 dan 2014.

Artinya Prodi Sejarah Undip selalu mendapat nilai akreditasi A selama tiga kali berturut-turut sehingga pada 2015, Prodi Sejarah ini mengajukan akreditasi internasional kepada Asian University Network (AUN).

  1. Perpustakaan Terlengkap Diantara Jurusan Sejarah di Indonesia

Informasi ini saya dapatkan dari senior-senior di kampus yang telah memasuki tahun ke tiga-empat perkuliahan dan juga alumni, adapun dosen-dosen berbicara mengenai perpustakaan di jurusan sejarah ini.

Jurusan Sejarah Undip memiliki perpustakaan privat yang dikhususkan bagi mahasiswa sejarah dan kearsipan diluar adanya perpustakaan FIB pusat yang bahkan koleksinya tak selengkap perpustakaan sejarah. Saya juga telah mengunjungi perpustakaan sejarah UGM yang ternyata benar apa keterangan yang saya dapat sebelumnya. Dosen-dosen bisa menarik kesimpulan setelah berkeliling ke jurusan sejarah lainnya di Indonesia.

Perpustakaan Terlengkap Diantara Jurusan Sejarah di Indonesia
Perpustakaan Terlengkap Diantara Jurusan Sejarah di Indonesia

Koleksi perpustakaan yang banyak dikarenakan sumbangan-sumbangan buku para alumni sejarah dan dosen sejarah sehingga menambah koleksi-koleksi yang cukup langka dan berharga yang terkadang tak ada di tempat lainnya.

Mahasiswa dan masyarakat umum dibebaskan untuk berkunjung kesana pada jam piket yang tersedia (08.00-16.00), sementara untuk peminjaman hanya diperuntukkan untuk mahasiswa sejarah dan kearsipan. Koleksi disana meliputi : Sejarah, Politik, Filsafat, Antropologi, Sosiologi, Militer, Maritim, Novel Sejarah dan Tata kota.

  1. Fasilitas Pendukung Kuliah

Untuk mendukung kegiatan perkuliahan, Jurusan Sejarah menyediakan Perpustakaan (sekitar 5000 judul buku), Laboratorium Sejarah Maritim, Ruang Audio Visual, dan Ruang Pusat Studi Asia. Lab. Sejarah Maritim berisi antara lain: rekaman sejarah lisan, sumber-sumber sejarah yang dipublikasika, arsip-arsip, buku-buku referensi, skripsi-skripsi, dengan ruang lingkup Sejarah Semarang, dan 100 buah keramik yang merupakan hasil pengangkatan dari situs bawah air di Selat Gelasa, perairan Bangka Belitung, Ruang Audio-Visual sangat mendukung pelaksanaan mata kuliah sinematografi sejarah.

  1. Guru Besar Terbanyak Diantara Jurusan Sejarah Lain di Indonesia

Saat ini Jurusan Sejarah Undip memiliki jumlah guru besar terbanyak jika dibandingkan dengan jurusan sejarah lainnya, Jurusan ini memiliki empat guru besar yaitu: Prof. Sutejo Kuwat Widodo, M.Si.(Ahli Dinamika Pelabuhan Pekalongan ), Prof. Dewi Yuliati, M.A.(Ahli Sejarah Perburuhan di Kota Semarang), Prof. Singgih Tri Sulityono, M.Hum.(Ahli sejarah jalur perdangangan di Jawa pada masa kolonial), Prof. Yeti Rochwulanungsih, M.Si. (Ahli sosiologi masyarakat pesisir “Petambak Garam”).

Ya, kesemuanya memiliki keahlian berbeda, namun kebanyakan adalah ahli di Sejarah Maritim. Selain itu, jurusan sejarah juga diisi oleh sembilan doktor yang siap menjadi rekan belajar sejarah, suatu komposisi brilian, inilah masa keemasan Jurusan Sejarah Undip.

Jika dibandingkan dengan Jurusan Sejarah UGM dan UI yang hanya memiliki satu guru besar saat ini, jelas dari segi akademik Undip menang telak. Kapan lagi bisa kuliah di Jurusan Sejarah yang sedang dalam masa keemasan seperti ini kalau tidak sekarang. Mari gabung Sejarah Undip!

Akhir kata, salam dari saya penulis dalam artikel ini yaitu Dhia Oktoriza Sativa yang merupakan Mahasiswa Sejarah Undip 2015 dan sekarang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Sejarah Undip 2017. Bung Karno pernah berpesan “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!”, pesan tersebut menyiratkan pentingnya bagi kita dan masyarakat luas untuk belajar sejarah, dari siapa lagi masyarakat bisa belajar sejarah kalau tidak ada sejarawan dan calon sejarawan yang akan menulis sejarah, inilah saatnya ikut berkontribusi dalam upaya pembangunan karakter bangsa yang sadar sejarah.

Selain itu prospek kerja lulusan sejarah yang cukup luas juga akan membantumu untuk berkontribusi dalam masyarakat, banyak lowongan dibuka di: TNI, Polri, Museum di seluruh Indonesia, berbagai media massa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, juga lowongan lain yang umum sebagai lulusan S1.  Semoga bermanfaat,

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar