4 Keunggulan UNIDA (Universitas Darussalam) Gontor yang Harus Kamu Ketahui

Keunggulan UNIDA (Universitas Darussalam) Gontor

UNIDA Gontor dikenal luas oleh masyarakat sebagai satu-satunya institusi pendidikan Islam swasta di Indonesia yang sejak awal telah mengadopsi bahasa Arab dan Inggris sebagai media pengajaran dan komunikasi, di mana mahasiswa menulis makalah dan disertasi mereka dalam bahasa-bahasa ini.

Bacaan Lainnya

UNIDA Gontor

Selain itu, UNIDA Gontor juga telah mengadopsi sistem asrama total dimana masjid, asrama, ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium, lapangan olah raga, rumah dosen dan fasilitas lainnya berada di dalam kampus, sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan interaksi intensif. antara mahasiswa dan dosen.

Sistem asrama eksklusif ini secara signifikan menjanjikan untuk penanaman nilai-nilai Islam seperti persaudaraan, ketulusan, kesederhanaan, toleransi, semangat kemandirian, kepemimpinan, dan lain-lain. Dengan sistem pendidikan tinggi UNIDA yang terintegrasi ini dirancang untuk mewujudkan visi dan misinya.

Program Unggulan UNIDA Gontor

Untuk menjalankan visi UNIDA Gontor yaitu Menjadi universitas berkualitas yang mengintegrasikan sains dan teknologi dan humaniora ke dalam ilmu pengetahuan Islam dan mempertahankan perkembangan modern, UNIDA Gontor memiliki 4 Program Unggulan, antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Pusat Kajian Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Sebagai universitas yang memiliki visi tentang pengetahuan kontemporer islamisasi, Universitas Darussalam Gontor mendirikan sebuah Pusat yang bertanggung jawab untuk merancang, merencanakan dan melaksanakan program integrasi dan islamisasi sains untuk mahasiswa dari semester pertama sampai akhir.

Untuk itu Pusat Islamisasi sesekali mengadakan diskusi intensif dengan dosen yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu dan mereka yang kompeten di berbagai bidang studi Islam seperti teologi, filsafat, sains interpretasi (tafsir), hadis kenabian (hadits) dan islam.

Rangkaian diskusi ini merupakan langkah perancangan kurikulum sekaligus evaluasi aplikasinya. Pada tahap pertama diskusi difokuskan pada eksposisi konsep dasar Islam yang relevan dan dibutuhkan oleh berbagai disiplin ilmu.

Langkah selanjutnya pembahasannya ditingkatkan dengan konsep pengetahuan dan epistemologi dan disusul dengan sejarah sains dalam Islam yang berhubungan dengan jurusan masing-masing. Akhirnya diskusi diarahkan pada permasalahan mahasiswa dalam menghadapi proses integrasi ilmu pengetahuan Islam dan kontemporer Barat. Untuk diskusi mingguan bagi para mahasiswa, Pusat Islamisasi mengadakannya setiap hari jum’at malam ba’da isya.

  1. Pusat Bahasa

Tugas utama Pusat Bahasa adalah memaksimalkan eksplorasi dan penggunaan sumber daya yang ada untuk membantu siswa menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris. Program yang diselenggarakan oleh pusat tersebut meliputi: kursus bahasa Arab setelah sholat Dzuhur di kelas, kursus bahasa Inggris setiap pagi di laboratorium bahasa, diskusi ilmiah dalam bahasa Arab dan Inggris setiap Selasa pagi di Jami’, tujuh menit kuliah setelah sholat Maghrib dalam bahasa Arab dan Inggris.

Selain itu, Pusat Bahasa UNIDA Gontor secara rutin mengikuti program pembelajaran bahasa Arab selama dua atau tiga bulan diikuti oleh mahasiswa asing; Islamic Science University of Malaysia (USIM), Universitas Islam Internasional Selangor (KUIS), Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia (UPSI), dan mahasiswa dari Turki dan Prancis.

  1. Center of Islamic and Occidental Sudies (CIOS)

Center of Islamic and Occidental Sudies (CIOS) atau dalam bahasa Indonesianya Pusat Kajian Ilmu Keislaman dan Oksidentalisme adalah pusat yang didirikan berdasarkan gagasan bahwa Islam adalah agama dan peradaban yang sekarang menghadapi tantangan dari peradaban lain, terutama di Barat. Namun, tantangan seperti itu bukanlah hal baru dalam sejarah peradaban Islam, karena sejak awal Islam memiliki pengalaman menghadapi peradaban asing seperti bahasa Yunani, Persia, India dan lainnya.

Perlu dicatat bahwa ketika para ilmuwan Muslim di masa lalu mengalami peradaban asing, pemahaman mereka tentang konsep dasar Islam sangat kuat. Mereka menguasai, misalnya pengetahuan tentang Al-Qur’an dan hadis, ilmu penafsiran Alquran (Tafsir), ilmu Hadis (Ulum al-Hadits), fikih (Fiqh dan Usul al-Fiqh), teologi (Aqidah), dan sejenisnya.

Akibatnya, mereka dapat secara alami dan berhasil menyesuaikan unsur-unsur asing tersebut, mengadopsi dan menyesuaikannya untuk dikembangkan dalam kerangka pemikiran Islam. Proses ini adalah apa yang kita sebut islamisasi pengetahuan kontemporer.

Namun saat ini, umat Islam menghadapi masalah serius untuk melakukan proses ilmiah semacam itu. Hal ini disebabkan dua alasan: lemahnya pemahaman akan Islam dan pengaruh konsep asing yang luar biasa dalam pikiran umat Islam.

Mereka kurang penguasaan ilmu- ilmu keislaman dan pada saat yang sama tidak bertentangan dengan ilmu modern peradaban Barat. Memang, banyak dari mereka lebih mengenal gagasan Barat daripada konsep Islam, yang menyebabkan mereka mengadopsi gagasan dan teori yang tidak Islami secara tidak kritis.

Ini untuk memperbaiki situasi ini bahwa CIOS didirikan. Tujuannya adalah untuk menemukan kembali konsep kunci dalam Islam melalui pemikiran al-Salaf al-Salih, dan pada saat yang sama untuk mempelajari konsep kunci peradaban Barat.

Diharapkan melalui pendekatan ilmiah ini, konsep-konsep Islam dapat diklarifikasi, diuraikan dan diterapkan di berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, politik, budaya, sains, dll kreatif, sehingga dapat memenuhi tantangan kontemporer.

Pada saat yang sama, konsep Barat akan dipelajari secara kritis dan selektif, sebelum disesuaikan dengan konsep- konsep Islam. Adapun peresmian Center diadakan bersamaan dengan perayaan HUT ke-80 Gontor. Program ini dihadiri oleh Prof. Dr. Abdullah Abdul Muhsin Al-Turki Presiden Liga Muslim Internasional dan Sekretaris Jenderal Prof. Dr. Ja’far Abdussalam. Pada kesempatan ini Prof.

Dr. Ja’far Abdussalam menyampaikan sambutannya yang berjudul “Tantangan Dunia Islam”.

Peresmian kedua Center tersebut dilakukan oleh Grand Shaikh al-Azhar, H.E. Prof. Dr. Muhammad Sayyid Tantawi saat dia menyampaikan pidato utama pada peringatan HUT Gontor ke-80. Kegiatan utama dari Pusat tersebut adalah

  1. Mengorganisir lokakarya tentang
  2. Islamisasi pengetahuan kontemporer
  3. Publikasi buku dan laporan ilmiah
  4. Mengorganisir simposium, dan seminar baik nasional maupun internasional
  5. Mengadakan diskusi mingguan reguler mengenai isu-isu yang berkaitan dengan pemikiran dan peradaban Islam dan Barat.
  1. Program Kaderisasi Ulama (PKU)

Menurut ucapan terkenal yang dikaitkan dengan Nabi, para ilmuwan adalah pewaris nabi ‘ulama warathat al-Anbiya’). Adalah tugas setiap Muslim untuk melanjutkan misi nabi dalam mendidik orang dan menyebarkan pengetahuan, menghilangkan kesalahan dan kebingungan dan menawarkan solusi atas masalah yang dihadapi umat.

Dalam konteks Indonesia, ini berarti mengambil tantangan untuk membela umat Islam terhadap segala macam masalah yang diajukan oleh agama lain dan melawan gelombang budaya Barat dalam bentuk hedonisme, materialisme, kapitalisme, dan lain-lain.

Sebenarnya, tantangannya juga datang dalam bentuk berbagai konsep, metodologi dan filosofi seperti, sekularisme, pluralisme agama, relativisme, nihilisme, feminisme, dekonstruksi, dan lain-lain, yang umumnya berasal dari Peradaban Barat.

Ini untuk mengatasi masalah tersebut dan memenuhi tantangan ini bahwa sebuah program baru pelatihan intensif untuk ilmuwan muda Muslim diperkenalkan. Program ini mencakup tiga bidang: pertama, memahami kembali konsep dasar Islam; Kedua, mempelajari metodologi, ideologi dan konsep Barat yang telah menembus pikiran umat Islam; Ketiga, menguasai teknik dan keterampilan untuk menanggapi tantangan tersebut dengan mempelajari jurnalisme, kepemimpinan, komunikasi multimedia, dan lain-lain.

Demikianlah tulisan mengenai 4 keuanggulan UNIDA (Universitas Darussalam) Gontor, semoga dengan adanya tulisan ini dapat memberikan informasi dan awasan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih. Penulis dalam artikel ini adalah Muharrik Fitragara Fachreza.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *